FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Juru Bucara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menyebut isu utang negara kembali mencuat. Seiring Pemilu yang kian mendekat.
“Menjelang Pemilu, mulai bermunculan lagi serangan-serangan terkait hutang negara oleh orang dan kelompok yang miskin gagasan,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senim (17/4/2023).
Menurutnya, isu itu memang sengaja digoreng. Agar dapat perhatian publik.
“Tentu tujuannya untuk mendapatkan perhatian publik, jualannya jualan pro rakyat, agar bisa menjabat,” ujar Teddy.
Padahal, ia menilai negara berutang bukan aib. Negara-negara adidaya juga melakukam itu. Bahkan nominalnya lebih besar.
“ Jadi itu hal biasa, tinggal manfaatnya, apakah hutang itu dipergunakan untuk kemaslahatan atau tidak, itu saja, jadi bukan soal berhutangnya,” jelasnya.
Indonesia sendiri, kata dia pernah ada di fase itu. Ada rezim yang berutang tapi tidak kelihatan apa hasil dari utang itu.
“Yang ada malah menimbulkan kerusakan dimana-mana, baik secara infrastruktur, ekonomi maupun secara sosial masyarakat, sehingga menjadi beban pemerintah setelahnya,” terangnya.
Imbasnya, rezim setelahnya harus memperbaiki berbagai kerusakan, menormalkan keadaan sekaligus membuat progress pembangunan kedepan. Baik secara infrastruktur, ekonomi, maupun secara sosial masyarakat.
“Banyak yang harus dilaksanakan, tentu memeras tenaga, pemikiran dan biaya yang tidak sedikit,” bebernya.
Karenanya, ia meminta narasi-narasi soal utang negara dihentikan. Pasalnya, siapapun yang memimpin pasti akan berutang.