FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perdagangan hari ini ditutup dengan rupiah kembali melemah. Ia keok di hadapan dolar di level Rp14.482 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 48 poin.
“Penutupan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 48 poin, walaupun sebelumnya sempat melemah 75 point dilevel Rp14.842,” ungkap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (18/4/2023).
Hari ini menjadi dua kali berturut-turut rupiah lemah. Setelah pada peragangan kemarin (17/4) juga melemah tajam 89 poin di level Rp.14.704. Padahal, pekan lalu menunjukkan tren penguatan yang baik.
Ibrahim mengatakan, pelemahan ini karena beberapa faktor. Salah satu faktor dalam negeri, karena Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk menahan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) pada level 5,75 persen.
“Hal ini menjadi kali ketiga secara berturut-turut bank sentral mempertahankan suku bunga acuan. Dengan demikian, suku bunga deposit facility pun bertahan di level 5 persen dan lending facility tetap di level 6,5 persen,” jelasnya.
Keputusan tersebut tetap konsisten dengan arah kebijakan moneter preemptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
“Suku bunga acuan yang sebesar 5,75 persen memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3 plus minus 1 persen di sisa tahun 2023 dan inflasi indeks harga konsumen akan kembali ke sasaran 3 plus minus 1 persen lebih awal dari sebelumnya,” terangnya.