Satu Prajurit TNI Gugur dan 8 Hilang Usai Diserang Teroris KKB, Panglima TNI Berlakukan Operasi Siaga Tempur

  • Bagikan
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (5/4/2023). (ANTARA/Fath Putra Mulya)

FAJAR.CO.ID, JAYAPURA - Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono memberlakukan status operasi di Nduga, Papua Pegunungan menjadi siaga tempur.

Menurut Laksamana Yudo, peningkatan status tersebut imbas dari serangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Dari awal saya sudah katakan kita akan melakukan operasi penegakan hukum, yakni dengan cara soft approach. Namun, dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu, ya kami ubah operasinya menjadi operasi siaga tempur," kata Yudo saat jumpa pers di Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4).

Yudo menjelaskan peningkatan status operasi ini untuk meningkatkan naluri bertempur prajurit. Dia lalu membandingkan status operasi yang dilakukan di Laut Natuna.

"Jadi, kalau TNI di Laut Natuna itu operasi siaga tempur laut. Nah, kalau di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya ditingkatkan dari soft approach menjadi operasi siaga tempur. Agar apa, pasukan kita terbangun naluri tempurnya," tegas Panglima TNI.

Sebelumnya kelompok kriminal bersenjata yang diduga dari pimpinan Egianus Kogoya melakukan aksi penyerangan terhadap pos TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) lalu.

Dalam insiden itu satu Prajurit TNI tewas tertembak, sementara 8 orang dikabarkan hilang kontak. (jpnn/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan