FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Perdebatan dalam penentuan 1 Syawal atau Lebaran Idulfitri kembali terjadi tahun ini. Beberapa tokoh bahkan adu argumentasi di media sosial.
Hal itu bermula saat dua Pemerintah Daerah, Pekalongan dan Sukabumi melarang Muhammadiyah menggunakan lapangan untuk Salat Idulfitri.
Alasannya, karena Muhammadiyah lebaran tanggal 21 April 2023. Sementara pemerintah belum menggelar sidang Isbat untuk penentuannya.
Dari situ, perdebatan makin riuh. Salah satu tokoh agama, Gus Nadir bahkan menyebut pihak yang tak mengikuti pemerintah dalam penetapan lebaran tak perlu diberi fasilitas ibadah.
Merespon hal itu, eks juru bicara presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Adhie M Massardi angkat suara. Ia mengenang Gus Dur.
Adhie mengisahkan, pernah siatu ketika, Gus Dur yang juga seorang tokoh Nahdatul Ulama (NU) itu, meminta petinggi NU untuk mengikuti lebaran Muhammadiyah.
“Pernah aku lihat dan dengar Presiden KH Abdurrahman Wahid nelepon petinggi PBNU, dan berkata yang intinya bilang: ‘Kita Lebaran ikut Muhammadiyah’,” kisahnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Kamis (20/4/2023).
Ia melanjutkan, karena sikap demikian, Adhie bilang di era kepemimpinan Gus Dir ramadan dan lebaram jadi Indah.
“Maka pada era Gus Dur itu Ramadhan dan Lebaran jadi indah. Tak ada ruang bagi orang-orang Islamophobia untuk adu domba,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)