FAJAR.CO.ID -- Perekonomian Tiongkok mulai pulih. Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu tumbuh lebih cepat dari perkiraan. Salah satu pemicunya adalah pencabutan aturan Covid-19 sejak Desember lalu.
Berdasar data resmi, produk domestik bruto (PDB) Tiongkok tumbuh 4,5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tolok ukur utama aktivitas pertumbuhan ekonomi itu didorong peningkatan belanja rumah tangga dan aktivitas pabrik.
Tahun lalu, pertumbuhan PDB Tiongkok merosot ke level terendah dalam hampir setengah abad imbas kebijakan terhadap pandemi Covid-19. PDB menjadi salah satu tolok ukur penting untuk melihat seberapa baik atau buruk perekonomian berjalan.
Data itu membantu pebisnis dalam menilai kapan harus memperluas dan mempekerjakan lebih banyak orang dan memungkinkan pemerintah menentukan berapa banyak pajak serta pengeluaran.
”Pemulihan ekonomi berjalan dengan baik. Titik terangnya adalah konsumsi yang menguat seiring meningkatnya kepercayaan rumah tangga,” ujar Dr Zhang Zhiwei, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management. Pertumbuhan ekspor yang kuat pada Maret juga membantu mendorong pertumbuhan PDB di kuartal pertama.
Maret lalu, penjualan ritel melonjak 10,6 persen ketimbang tahun sebelumnya. Angka itu merupakan indikator utama konsumsi rumah tangga. Pada saat yang sama, output dari pabrik-pabrik di negara tersebut naik 3,9 persen.
Industri penerbangan juga menunjukkan bukti terjadinya rebound ekonomi yang kuat. Berdasar data Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok, ada lebih dari 45 juta perjalanan penumpang udara bulan lalu.