Gerhana Matahari, Ijtimak dan Visibilitas Hilal

  • Bagikan
Gerhana Matahari

Penyebab perbedaan selama ini, karena banyak pihak yang terlanjur dilabeli ulama, atau dilabeli intelektual, menyangka bahwa bulan itu hilal, hilal itu bulan. Padahal beda. Bulan itu benda langit, sedangkan hilal itu fenomena cahaya.

Hilal itu adalah bagian bulan yang memantulkan sinar matahari yang tampak dari bumi. Al Quran memberi definisi yg sangat saintifik tentang Hilal. QS 2-189, yaitu sebagai tanda waktu dan Haji. Yang namanya tanda, pasti ada kenampakan.

Sebagai pembelajar fisika, saya cermati ayat ini sesungguhnya juga mengungkapkan ke mana orientasi putaran waktu setelah Garis Tanggal (Hilal visible pertama kali).

Garis tanggal Lunar Calender (Kalender Hijriah) jarang dibahas. Alasannya, karena kalender yang dikembangkan di tahap awal selalu bersifat lokal. Termasuk Solar Calender (kalender masehi).
Garis tanggal Solar Calender (masehi) yg ada di Pacific (fasifik) (Bujur 180° BT) adalah hasil konvensi Tahun 1884 M.

Kalender Hijriah (Lunar Calender) yang akan diberlakukan global memerlukan pendefinisian Garis Tanggal, yang tentu berbeda dengan Garis Tanggal Solar Calender yg ada di Pacific.

Dimana itu? Jawabnya, sesuai yg diisyaratkan oleh QS 2:189, yang menyebut Hilal sebagai tanda waktu dan haji.

Setelah diketahuai garis tanggal Hijriah, selanjutnya perlu menderivasi arah waktu.
Analogi dengan perhitungan garis bujur, dari 0° di kota Greenwich, UK.

Singkatnya, sesuai konvesi arah tawaf dalam ritual haji, orientasi waktu jangan ditarik ke wilayah timur yang jauh.

Arahnya harus sesuai rotasi bumi. Artinya, saat nanti pada saat Magrib, Malam Jumat 20 April 2023, di wilayah arab (jika) hilal terlihat (visible); sebaliknya tidak terlihat di wilayah tanah air, maka Arab sudah memasuki 1 Syawal pada malam itu, sedangkan kita di Indonesia menggenapkan puasa hingga 30 hari.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan