FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Johanis Asadoma menyampaikan kronologi kejadian awal mula penyebab perkelahian antara oknum polisi dan TNI AD yang meluas hingga terjadinya aksi pembakaran.
"Sebenarnya kejadian yang terjadi sehingga menimbulkan bentrokan antara TNI dan Polri itu akibat adanya kesalahpahaman antara oknum TNI dan Polri saat pertandingan final futsal di GOR Oepoi Kota Kupang," kata Kapolda Irjen Pol Johanis Asadoma di Kupang, Kamis (20/4).
Kapolda NTT menyampaikan hal itu saat menggelar konferensi pers dengan menghadirkan perwakilan dari tiga institusi TNI baik TNI AD, TNI AU, maupun TNI AL, serta Wali Kota Kupang di Polda NTT.
Kejadian bermula ketika suporter tim futsal Ranaka Polda NTT merayakan gol yang diciptakan oleh seorang pemain Ranaka ketika melawan tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
"Belum tahu pasti apakah dia jatuh atau lompat ke dalam lapangan. Namun, aksi itu memicu reaksi dari anggota Polisi Militer TNI yang berjaga di pinggir lapangan," ujar Kapolda NTT.
Setelah kejadian tersebut, lanjut dia, para petinggi Polda NTT dan unsur TNI tiga matra langsung melakukan rapat mendadak untuk meredam perkelahian tersebut.
"Saat ini kondisi keamanan di Kota Kupang sudah kondusif," kata Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma.
Irjen Pol Johanis Asadoma mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan situasi dan kondisi keamanan yang terjadi pada Kamis (20/4) dini hari. Untuk selanjutnya, kata Kapolda, penyelidikan akan terus berjalan. Selanjutnya proses investigasi.