FAJAR.CO.ID -- Elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) terus meroket. survei Indikator Politik Indonesia periode 9-16 Februari 2023 mencatat lonjakan elektabilitas Erick Thohir melonjak signifikan hingga 4,7 persen. Dukungan massa NU ikut mendongkrak elektabilitas Erick Thohir.
Pada simulasi lima besar nama cawapres, elektabilitas Erick Thoir naik dari 12,9 persen pada November 2022 dan 13,2 persen pada Desember 2022 menjadi 17,6 persen pada Februari 2023.
Salah satu faktor pendongkrak elektabilitas Erick Thohir adalah dukungan publik Nahdlatul Ulama (NU), baik kultural maupun struktural.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Kennedy Muslim melihat kedekatan Erick Thohir dengan NU menjadi pemicu elektabilitasnya terus melonjak. Seperti diketahui, NU merupakan organisasi Islam dengan kader terbanyak di Indonesia.
Kepercayaan PBNU kepada Erick Thohir untuk menakhodai kegiatan Harlah 1 Abad NU beberapa waktu lalu, memberi insentif besar. Hal tersebut semakin menguatkan posisi Erick Thohir yang memiliki tempat spesial di kalangan NU atau masyarakat Nahdliyin.
"Aktivitasnya dengan berbagai kelompok muslim, seperti menjadi ketua Harlah NU dan juga aktivitas dengan beberapa partai seperti PAN dan PPP," tutur Kennedy.
Kennedy melihat Erick Thohir merupakan salah satu tokoh yang kenaikan elektabilitasnya sangat signifikan. Dalam satu bulan, elektabilitas ketum PSSI itu terdongkrak hingga 5 persen. Potensi kenaikan elektabilitas Erick Thohir pun masih sangat terbuka lebar.