FAJAR.CO.ID -- Markas Besar (Mabes) TNI menegaskan posisi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua semakin terjepit dan kocar-kacir. Salah satu indikasinya ketika proses evakuasi saat proses evakuasi 1 anggota TNI di tebing sedalam 140 meter.
Saat ini, dari pihak TNI sudah ada 5 anggota TNI yang gugur dalam operasi pembebasan sandera Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, saat diserang KKB jumlah anggota TNI sebanyak 36 orang. Mereka dibekali oleh ratusan amunisi. Tentunya ada perlawanan dari TNI saat diserang.
"Dari mereka (KKB) pasti ada yang mati, nah mereka tidak menyebutkan itu, KST (kelompok sparatis teroris) tidak menyebutkan," kata Julius kepada wartawan, Senin (24/4).
Indikator bahwa KKB sudah terdesak yakni saat proses evakuasi 1 anggota TNI di tebing sedalam 140 meter tidak ditemukan gangguan dari KKB. Padahal, lokasi evakuasi terbilang strategis untuk diserang tiba-tiba.
"Iya kan benar, jadi mereka sudah terjepit sudah bubar kocar kacir," jelasnya.
Selain itu, KKB juga lebih masif menyebarkan hoax setelah peristiwa lalu. Mereka pun diketahui menggencarkan diri meminta bantuan pihak dalam dan luar negeri.
"Itu ciri pihak yang sedang panik. Untuk kelompok KST, segera serahkan pilot (Susi Air). Lepaskan senjata, kita bangun Papua yang lebih humanis dan bermartabat," pungkas Julius.
Sebelumnya, Mabes TNI mengkonfirmasi telah menemukan 1 prajurit TNI yang hilang usai peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua saat pembebesan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Prajurit tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.