Minta Thomas Djamaluddin Diberi Sanksi, Saleh Daulay: Pada Titik Tertentu Dia Menggiring pada Perpecahan

  • Bagikan

Fajar.co.id -- Perdebatan dan pergumulan soal penetapan 1 Syawal di Indonesia tidak hanya terjadi tahun ini. Sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyampaikan bahwa salah seorang yang membuat perdebatan selalu panas dan keras adalah Thomas Djamaluddin.

"Thomas dikenal sangat keras membela metode rukyat dan mengecam metode hisab," kata Saleh Daulay melalui keterangan tertulisnya kepada fajar.co.id, Senin malam, 24 April 2023.

Sebagai ilmuwan, lanjut Saleh, Thomas sangat tidak bijak. Bahkan pada titik tertentu, dia menggiring pada perdebatan yang menjurus pada perpecahan. Di tingkat akar rumput, hal ini sangat mencemaskan dan mengkhawatirkan.

"Dalam konteks pernyataan AP Hasanuddin yang akan menghalalkan darah warga Muhammadiyah, Thomas juga terlibat. Bahkan dalam permohonan maafnya, AP Hasanuddin jelas menyatakan dia justru tersulut emosi karena perdebatan di kalangan netizen yang melibatkan Thomas. Dia membuat pernyataan tersebut sebagai bagian dari dukungannya pada Thomas," urai Saleh.

Perlu ditegaskan bahwa BRIN adalah lembaga negara. Pembiayaannya adalah dari APBN yang bersumber dari dana masyarakat. Karena itu, seluruh program dan kegiatannya harus dipergunakan bagi kepentingan seluruh masyarakat. Tidak boleh dibeda-bedakan.

"Kalau ada oknum yang memakai BRIN untuk kepentingan sesaat kelompok tertentu, itu adalah kesalahan. Etika ASN sebagai pelayanan masyarakat dilanggar. Harus diluruskan," tegas Saleh Daulay

Dalam kaitan ini, Thomas Djamaluddin semestinya diberi sanksi. Paling tidak, dia jangan diberi tugas lagi dalam hal penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal. "Dipindah saja. Kan masih banyak orang lain yang bisa. Mungkin lebih hebat dari dia," pintanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan