Maafkan Praka ANG yang Tendang Anak dan Cucunya, Ayah Sri Dewi: Kita Ini Bersaudara, Saya Maafkan!

  • Bagikan
Praka ANG anggota Kopasgat TNI AU yang menendang motor ibu ibu di Bekasi Jabar (ist)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Oknum prajurit TNI tendang emak-emak di Bekasi akhirnya diketahui identitasnya sebagai Praka AGN. Setelah viral, Praka ANG kemudian meminta maaf.

Tapi tahukah Anda bahwa Praka ANG bukan orang sembarangan?

Profil Praka ANG mendadak viral menyusul video dirinya tendang emak-emak di jalan raya viral di media sosial. Pasalnya, emak-emak yang juga mengendarai sepeda motor itu tengah membonceng anaknya.

Peristiwa tersebut terjadi di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat. Sementara korban yang ditendang adalah Sri Dewi Kemuning (21).

Tindakan Praka ANG pun langsung memantik reaksi keras dari pimpinan TNI. Bahkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sampai menyampaikan permintaan maaf atas tindakan Praka ANG.

“Panglima TNI atas nama segenap prajurit TNI mohon maaf adanya perilaku arogan yang ditampilkan oleh oknum TNI tersebut,” kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono, Selasa (25/4/2023).

Panglima TNI juga tegas memberikan instruksi kepada para prajurit agar tidak bersikap arogan dan menyakiti hati rakyat. Panglima Yudo Margono juga menegaskan bahwa Praka ANG harus diberikan sanksi tegas.

“Sesuai instruksi Panglima TNI, agar Prajurit TNI tidak arogan, menyakiti hati rakyat. Selanjutnya memastikan penggunanya saat itu untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” sambungnya.

Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pihaknya telah memberikan sanksi tegas terhadap Praka ANG.

“Anggota yang bersangkutan juga sudah diberi sanksi tegas oleh atasannya,” kata Indan Gilang kepada pojoksatu.id, Selasa (25/4/2023).

Akan tetapi, Marsma Indan Gilang tidak membeberkan sanksi tegas yang telah diberikan kepada Praka ANG. Hanya saja, ia menyatakan sanksi berat itu diberikan kepada Praka ANG sesuai intruksi pimpinan TNI AU.

“Sesuai instruksi pimpinan TNI AU, kejadian tersebut telah ditindaklanjuti,” ujarnya.

Setelah peristiwa itu ramai diberitakan, Praka ANG akhirnya mendatangi rumah korban untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya yang arogan menendang motor Sri Dewi Kemuning.

“Saya mengaku bersalah atas kejadian yang saya lakukan kemarin. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” kata Praka ANG di kediaman Sri, Selasa (25/4/2023).

Di hadapan keluarga Sri Dewi Kemuning, oknum prajurit TNI itu berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahannya yang sekaligus mencoreng intitusinya.

“Saya juga memohon agar keluarga bersedia memaafkan saya dan bersedia mendoakan saya agar kedepannya saya menjadi lebih baik lagi atas kejadian ini,” tututnya.

Merespon permintaan maaf Praka ANG, ayah Sri Dewi menuturkan dirinya telah memaafkan ulah Praka ANG terhadap anak dan cucu ya itu.

“Saya maafkan perbuatan sampean kepada anak saya dan cucu saya. Ya, sekali lagi, saya maafkan paling dalam. Ya, kita ini bersaudara. Saya maafkan,”

“Tapi pesan saya jangan sampai diulangi lagi kepada siapapun. Kalau bisa terakhir kepada anak saya,” tegasnya.

Sementara, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengungkap, oknum prajurit TNI Praka ANG merupakan anggota Denhanud 471 Wing 1 Kopasgat atau Komando Pasukan Gerak Cepat.

Kopasgat sendiri adalah memiliki sebutan lain yakni Korps Baret Jingga yang merupakan pasukan khusus atau pasukan elit yang dimiliki TNI Angkatan Udara.

Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Setiap prajurit Kopasgat diharuskan minimal memiliki kualifikasi para-komando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.

Tugas dan tanggung jawab Kopasgat sama dengan pasukan tempur lainnya yaitu Satuan Tempur Negara. Sebagai Pasukan Pemukul NKRI yang siap diterjunkan di segala medan baik hutan, kota, rawa, sungai, laut untuk menumpas semua musuh yang melawan NKRI.

Yang membedakannya adalah Korpasgat mempunyai ciri khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan.

Kopasgat bertugas membina kekuatan dan kemampuan satuan. Pasgat sebagai pasukan matra udara selalu siap operasional dalam melaksanakan segala misi operasi militer perang maupun non militer selain perang, perebutan sasaran, pertahanan objek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus dan khas matra udara dalam operasi militer atas kebijakan Panglima TNI.

Warna baret jingga Pasgat terinspirasi dari cahaya jingga saat fajar di daerah Margahayu, Bandung, yaitu tempat pasukan komando ini dilatih. Sedangkan markas Kopasgat di dalam pangkalan TNI AU Sulaiman Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan