Minta Polisi Segera Tangkap AP Hasanuddin, Aktivis AMM: Kenapa Berbeda 1 Syawal Seperti Mau Berperang?

  • Bagikan
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay (dok DPR RI)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengkritisi pendapat pribadi ASN Andi Pangerang Hasanuddin yang menulis komentar di media sosial berbunyi "akan menghalalkan darah seluruh warga Muhammadiyah".

Pasalnya, komentar tersebut sangat tidak pantas, terutama dari ASN yang bekerja di lembaga penelitian seperti BRIN.

Aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay dalam pernyataan di Jakarta, Senin mengatakan ancaman yang disampaikan itu berpotensi menodai kerukunan umat beragama.

Saleh menilai akan banyak warga negara yang merasa was-was, khawatir, dan bahkan takut oleh kalimat 'menghalalkan darah' yang itu sama dengan ancaman membunuh, sebuah pernyataan yang sangat serius dan berbahaya.

"Mestinya, ini bukan delik aduan. Kalau ada ancaman membunuh seperti ini, aparat penegak hukum (APH) harus segera melakukan langkah antisipatif. Paling tidak, pelakunya diamankan terlebih dahulu. Diperiksa dasar dari pernyataannya," ucapnya.

Di Indonesia, berbeda agama itu biasa. Semua saling menghormati. Semua hari besar umat beragama dirayakan dengan baik. Dijadikan hari libur bersama.

"Kalau yang beda agama saja bisa saling menghormati, kenapa yang hanya berbeda metode penentuan 1 Syawal malah hampir seperti mau perang? Perbedaan itu malah bukan hanya sekali ini terjadi. Sudah puluhan kali. Dan itu tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara lain pun ratusan negara merayakan lebaran tanggal 21 April 2023," kata Saleh.

Dalam konteks itu, walaupun AP Hasanuddin telah meminta maaf, menurut Saleh, aparat penegak hukum tetap harus memeriksa yang bersangkutan.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama antara FAJAR.CO.ID dengan KONTENJATIM.COM. Segala hal yang terkait dengan artikel ini adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari KONTENJATIM.COM.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan