FAJAR.CO.ID, KENYA -- Ada jalan pintas menuju surga, yakni membuat diri sendiri kelaparan. Dogma aneh itulah yang diajarkan Paul Mackenzie Nthenge, pendeta sekte sesat Gereja Internasional Kabar Baik.
Banyak pengikut Nthenge yang mengikuti ajaran tersebut. Imbasnya, mereka bertemu Tuhan lebih cepat alias meninggal dunia karena kelaparan itu.
Akibat kasus tersebut, Nthenge telah ditangkap. Petugas telah mendapatkan informasi ada kuburan yang berisi setidaknya 31 jenazah para pengikutnya di hutan Shakahola. Saat ini otoritas di Kenya tengah menggali kuburan massal itu. Area hutan seluas 325 hektare tersebut telah ditutup untuk operasi pencarian. Petugas juga melakukan penggalian di lokasi dekat kota pesisir Malindi.
Selama dua hari penggalian, polisi berhasil menemukan sebanyak 58 jenazah. Baik laki-laki maupun perempuan hingga anak-anak. Jumlah itu bisa terus bertambah. Sebab, versi Palang Merah Kenya, total ada 112 orang yang dilaporkan hilang karena mengikuti jalan sesat sekte tersebut. Polisi juga terus melacak para korban yang selamat.
Ketika menggerebek properti pendeta Nthenge di Malindi, polisi menemukan 15 orang dalam kondisi kurus kering, empat di antaranya kemudian meninggal. Salah satu anggota Haki Afrika Hussein Khalid mengungkapkan, ada anggota sekte yang ditemukan pihak berwenang dalam kondisi masih hidup. Namun, dia menolak untuk makan. Padahal, jelas-jelas tubuhnya kekurangan nutrisi. Haki Afrika merupakan kelompok HAM yang memberi tahu polisi tentang tindakan gereja tersebut.