Stadion Mattoanging dan Barombong Sulit Dilanjutkan, Pengamat Sarankan Lapangan Karebosi dan CCC Jadi Opsi

  • Bagikan
Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Universitas Patria Artha, Bastian Lubis

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kelanjutan Stadion Mattoanging dan Barombong sulit dilanjutkan. Pasalnya lahan kedua stadion ini masih bermasalah.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Universitas Patria Artha, Bastian Lubis menyebut, penganggaran stadion ini pada dasarnya melanggar karena status lahannya belum jelas.

“Kalau di Stadion kita di Barombong itu masih sengketa tanahnya. Karena sebenarnya merupakan suatu pelanggaran ini menempatkan uang negara, itu tidak clear and clear tanahnya itu masalah,” ucapnya belum lama ini.

Diketahui, penyerahan lahan Stadion Barombong dari PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) belum menemui titik terang.

Pihak GMTD menunggu petunjuk dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) terkait penyerahan lahan tersebut.

“Sekarang GMTD mau menyerahkan tapi dalam bentuk fasum fasos. Nggak bisa, nggak boleh. Fasum fasos itu apa, untuk orang singgah, untuk kegiatan umum. Inikan stadion. Kalau fasum fasos disitu sudah berapa hektar hilang. Jadi tinggal 20 persen. Ini suatu masalah pelanggaran juga,” jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah kota Makassar juga telah bersurat ke Pemprov untuk pengambil alihan aset Stadion Mattoanging dan Barombong. Namun Pemprov menolak itu.

Begitu pun dengan GOR Sudiang kata dia jauh dari kata layak untuk dijadikan stadion.

“Stadion yang ada fi Barombong, tidak bisa. Stadion Mattoanging tidak bisa. Jadi kolam berenang karena tanahnya diduga dipindahkan ke RTH. Itu juga hilang. Tak ada yang muncul kan. Kalau di GOR Sudiang itu nggak layak,” tuturnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan