FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar alias Muhammad Umar Syadat Hasibuan soroti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terseret ke politik praktis.
Padahal, beber dia, Ketua Umum PBNU telah menegaskan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia itu dilarang berpolitik praktis.
Menurut dia, Nahdlatul Ulama sudah ikut politik praktis. Pasalnya, kata dia, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mendukung Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai cawapres.
"Ketum PBNU bilang jgn bawa NU berpolitik praktis. Nyata nya skrg PBNU dukung erik jd cawapres," cuit Gus Umar di linimasa Twitternya, dilihat FAJAR.CO.ID, Rabu (26/4/2023).
Dalam cuitannya itu, Gus Umar juga mengunggah tangkapan layar dua berita online terkait dukungan Sekjen PBNU terhadap Erick Thohir sebagai cawapres harapan NU dan penegasan Ketua Umum PBNU yang melarang NU berpolitik praktis.
Sebelumnya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menilai Erick Thohir calon yang tepat sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Dia pun sepakat dengan pernyataan Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
“Saya kira pernyataan Gus Men (Yaqut Cholil Qoumas) sangat wajar. Apalagi Erick Thohir merupakan anggota Banser bersertifikat. Jadi Gus Men wajar mendukung Erick Thohir,” ujar Gus Ipul, Selasa (25/4).
Menurut Gus Ipul, setelah Gus Yaqut yang menyatakan mendukung Erick Thohir, dirinya mendapatkan banyak pesan dari banyak kalangan di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), yang juga mendukung pernyataan Gus Yaqut tersebut.