FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Dinas Kebudaayan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut kunjungan wisata meningkat di momen libur lebaran tahun ini. Tapi di sisi lain, okupansi atau hunian hotel malah menurun.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga mengatakan, hunian hotel di Sulsel rata-rata hanya 25-30 persen. Jika ditilik dari tren tahun sebelumnya, ini akan berlangsung selama dua minggu setelah lebaran.
Sementara itu, Dekretaris Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan (Sulsel) Devo Khadafi membeberkan, kunjungan wisatawan momen libur lebaran tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.
Devo menyebutkan, salah satu destinasi wisata yang adai di Sulsel, Bantimurung, kunjungan wisatawannya tembus 21 ribu pengunjung sepanjang tanggal 21 hingga 25 April.
Hal itu juga terjadi di Bira, dengan 28 ribu wisatawan.
“Tren kenaikannya kelihatan sekali,” kata Devo kepada fajar.co.id, Kamis (27/4/2023).
Tren ini, menurut Devo terjadi karena akses penerbangan yang makin banyak. Apalagi, pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 sudah benar-benar terbuka.
Soal okupansi hotel yang loyo di Sulsel, ia tak ingkar. Menurutnya, pelaku usaha perhotelan perlu lebih kreatif lagi.
Dalam kondisi demikian, kreativitas dinilainya perlu. Salah satu bentuknya, yaitu bekerja sama dengan travel untuk membuat paket wisata.
“Itu yang kita harap, lebih banyak kolaborasi ke depan,” usulnya.
Dengan begitu, ia berharap hotel tak bergantung lagi dengan kegiatan Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition atau MICE.
“Kita berharap tahun depan lebih baik,” tandasnya.
(Arya/Fajar)