Nicolaas Jouwe: OPM Tidak Lahir dari Keinginan Bangsa Papua, tetapi Didirikan Belanda untuk Memecah Indonesia

  • Bagikan
Tokoh Pendiri Organisasi Papua Merdeka Nicolaas Jouwe

FAJAR.CO.ID -- Tokoh pendiri Organisasi Papua Merdeka atau OPM, Nicolaas Jouwe mengungkap fakta bahwa OPM tidak lahir dari keinginan bangsa Papua sendiri. OPM justru didirikan oleh Belanda untuk memecah Indonesia.

Nicolaas Jouwe merupakan pendiri OPM dan diperintah oleh Belanda untuk membuat bendera Bintang Kejora yang saat ini menjadi simbol Organisasi Papua Merdeka. Fakta ini diungkap Nicolaas Jouwe pada sebuah wawancara dan diunggah di akun Youtube di sini.

Organisasi Papua Merdeka atau OPM kembali menjadi perbincangan setelah beberapa anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua melakukan penyerangan terhadap TNI-Polri maupun masyarakat di Papua.

Bahkan, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua menyandera pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens dan menyerang anggota TNI-Polri yang berusaha melakukan pembebasan sandera.

Penyerangan OPM terhadap anggota TNI-Polri maupun masyarakat yang dijadikan sebagai tameng hidup, karena adanya keinginan untuk berdiri sendiri sebagai negara dan keluar dari Indonesia. Ketua Organisasi Papua Merdeka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau OPM TPNPB, Jeffrey Bomanak bahkan menyatakan Papua bukan termasuk dalam kedaulatan Republik Indonesia.

Nicolaas Jouwe yang merupakan tokoh pendiri OPM menegaskan bahwa saat Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, wilayah Indonesia termasuk Papua. Namun, Belanda yang tak rela negara bekas jajahannya merdeka, lalu mendirikan OPM untuk mengganggu dan memecah Indonesia

Nicolaas mengungkapkan, pihak Belanda saat itu melarang warga Papua untuk bertemu orang luar negeri, bahkan dengan orang Indonesia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan