FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan akan selalu mengedapankan kerjasama antar partai politik sebelum membahas soal calon wakil presiden (cawapres) pasca Partai Persatuan Pembanguan (PPP) mendorong kadernya mendampingi calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo.
"Kalau melihat dari pengalaman 2014-2019, akan dikedepankan dahulu kerja sama partai politik," ujar Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023).
PDIP terus berkomitmen, lanjutnya, kepada partai-partai politik lainnya untuk mendisain masa depan Indonesia khususnya untuk melanjutkan program Jokowi. Oleh karena itu, pihaknya hanya membahas hal-hal yang sifatnya strategis, bukan hanya mengenai cawapres pengganti Ganjar.
"Tentu saja PPP dengan sejarah yang panjang, juga di dalam kaitannya siapa yang akan menjadi calon wakil presiden, tentu saja juga punya suatu pandangan-pandangan tersendiri," tuturnya.
Hasto mengatakan bahwa Presiden Jokowi sempat menyebutkan beberapa nama setelah menjalankan shalat Idulfitri 1444 Hijriah di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).
Adapun salah satu nama yang disebutkan oleh Jokowi adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Kini, Sandiaga Uno telah mundur dari Partai Gerindra dan dikabarkan akan menjadi kader PPP.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan Sandiaga Uno menjadi cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo, Hasto kembali menegaskan bahwa cawapres untuk Ganjar Pranowo akan ditentukan setelah kerja sama partai politik difinalkan.