FAJAR.CO.ID -- Indonesia dan beberapa negara lainnya sedang mengalami gelombang panas di level yang mengkhawatirkan.
Menurut Prof.dr. Zubairi Djoerban, data dari PBB tahun 1998-2017 terdapat 166.000 orang meninggal akibat gelombang panas ini.
Ada pula laporan terbaru yang menyebut sebanyak 13 orang meninggal di India akibat heat stroke yang disebabkan oleh gelombang panas.
Apa Itu Heat Sroke?
Heat stroke adalah salah-satu jenis penyakit serius yang disebabkan oleh gelombang panas. Hal ini terjadi karena tubuh tidak bisa mengontrol temperatur sehingga temperatur tubuh terlalu cepat meningkat.
Keringat disebut tidak mampu dikeluarkan dari tubuh dan badan tidak bisa segera menurunkan temperatur tubuh.
Apa yang terjadi saat tubuh mengalami heat stroke?
Tubuh memiliki mekanisme pertahanan yang bisa menekan temperatur.
Pada saat tubuh berada di temperatur di atas 40 derajat yang berlangsung selama 10 hingga 15 menit, keadaan ini bisa memicu heat stroke dan kematian serta kecacatan permanen.
Tentunya keadaan ini harus segera ditangani agar tidak berisiko.
Siapa saja yang berisiko terkena heat stroke ini?
- Lansia
Lansia yang telah berumur 65 tahun ke atas berisiko terkena heat sroke. Menurut Prof Zubairi, sebaiknya selalu dimonitor. Pastikan keadaan mereka minimal dua kali sehari. Pantau apakah mereka dalam keadaan sehat atau tidak.
- Bayi, Balita, dan Obesitas
Bayi, balita, dan orang gendut terlebih obesitas perlu dipantau betul dalam keadaan gelombang panas ini. Mereka adalah golongan yang tidak tahan dengan dehidrasi.
- Pekerja
Kemudian adalah bagi orang-orang yang bekerja keras secara fisik saat gelombang panas ini. Terutama di luar ruangan, mereka harus mendapat atensi.