FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak mengungkapkan sejumlah kesialan yang diterima Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketika mengarahkan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Pertama, saat mendeklrasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024, PDIP menegur PSI. Kedua, tidak bisa bergabung dengan Koalisi Besar. Ketiga, ditolak PDIP saat kekeh mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.
"Partai "Sial" Indonesia. Deklarasi Ganjar, ditegur PDIP. Ingin join koalisi besar, keburu bubar. Tetap dukung Ganjar, ditolak PDIP," ucapnya dikutip dari Twitter @hipohan, Jumat (28/4).
Sebelumnya, DPP PDIP menolak dukungan yang diberikan PSI untuk Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Pihaknya hanya menerima secara resmi dukungan dari PPP dan Partai Hanura.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya menugaskan menjalin komunikasi bersama Hanura dan PPP.
“Namanya beri dukungan lakukan komunikasi-komunikasi politik. Pak Oso intens. Bu Mega bagi ruang kerja sama sangat baik baik. Ahmad Basarah ditugaskan komunikasi dengan Pak OSO,” ungkap Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023) dikutip dari TV One News.
Labih lanjut, ia menjelaskan komunikasi intens PDIP kepada PPP dan Hanura dilakukan untuk membangun kerja sama, dengan tidak langsung mengambil keputusan.
“Jadi bangun hal positif, kami penuhi aspek kultural, aspek di mana bangun kerja sama bukan tiba-tiba ambil keputusan. Jadi etika politik harus dikedepankan,” jelasnya. (wartaekonomi)