FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak lima orang pelaku kasus penganiayaan secara bersama-sama saat momentum Hari Raya IdulFitri 2023 digelandang ke hotel prodeo, pada Sabtu (29/4/2023).
Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada fajar.co.id mengatakan, para pelaku tersebut diamankan di persembunyiannya di Jalan Pao-pao, Gowa.
"Kejadiannya pada Sabtu 22 April 2023 sekira pukul 09.00 Wita di Jalan Abubakar Lambogo Kecamatan Makassar," ujar Ngajib, Minggu (30/4/2023).
Masing-masing pelaku dikatakan Ngajib, IA (20) sebagai pelaku utama dibantu AS (21), MY (18), RF (16), dan TS (18).
Diceritakan Ngajib, penganiayaan tersebut berawal saat korban kembali ke rumah saat selesai melaksanakan salat Ied untuk salaman dengan keluarga.
"(Korban) diikuti oleh sekitar lima orang sampai masuk di halaman rumahnya. Pelaku membawa parang, busur, dan balok-balok," ungkapnya.
Lanjutnya, pelapor yang merupakan orangtua korban menyaksikan penganiayaan tersebut. Melihat anaknya ditebas dan dibusur, dia pun membuat laporan polisi.
"Pelapor melihat sendiri pada saat pelaku menebas dan membusur anaknya, menyebabkan luka terbuka pada lengan tangan kiri dan terkena busur pada punggung kanan," tukasnya.
Hasil interogasi, Ngajib menuturkan, para pelaku mengakui perbuatannya. IA mengaku telah melakukan penganiayaan secara bersama-sama dengan cara menebas korban sebanyak satu kali.
Sementara AS dijelaskan Ngajib, mengaku telah melakukan penganiayaan secara bersama-sama dengan cara melontarkan busur sebanyak dua kali.
"MY, RF, dan TS mengaku melempari (korban) menggunakan batu.
Sebelumnya diberitakan, aksi tawuran terjadi saat momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dirayakan umat Islam. Dua kelompok pemuda di Jalan Abu Bakar Lambogo terlibat saling serang menggunakan senjata tajam.
Dalam peristiwa tersebut satu pemuda bernama Muhammad Ilham (21) menjadi korban. Dia Mengalami luka sabetan parang.
Salah seorang warga Wahyu (18) menjelaskan, kejadian itu bermula ketika dirinya bersama rekannya baru saja tiba di rumah korban usai salat Ied.
Namun, saat sedang bersantai tiba-tiba sekelompok pemuda datang ke rumah korban dan langsung menyerang secara membabi buta.
"Saya sama korban, cuman berdua di rumahnya, banyak orang dari dalam lorong keluar sambil membawa busur dan parang. Korban diparangi di bagian perut," kata Wahyu kepada awak media, Sabtu (22/4/2023).
Kasat Sabhara Polrestabes Makassar, AKBP Baharuddin, membenarkan perihal peristiwa saling serang yang terjadi. Ia mengatakan, sesaat setelah kejadian itu, keluarga dan rekan korban langsung melakukan aksi balasan sehingga terjadi tawuran antar kelompok.
"Ada korban terkena tebasan parang dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Korban bersama rekannya baru pulang Salat Idul Fitri, lalu diserang orang," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, kasus tawuran tersebut kini telah ditangani Polsek Makassar untuk mengungkap para pelaku serta motifnya.
"Proses penyelidikan sudah dilakukan pihak Polsek. Personel Penikam dan Patmor begitu sampai di TKP langsung membubarkan tawuran," ungkapnya.
Meski demikian, situasi saat ini di lokasi tawuran kata Baharuddin sudah kembali kondusif. "Sekarang sudah aman dan kondusif," kuncinya. (Muhsin/Fajar)