FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Bank Indonesia (BI) terus mendorong penggunaan mata uang lokal setiap negara dalam transaksi bilateral.
Terbaru BI melakukan kerja sama dengan Bank of Korea. Kerja sama ini mendorong transaksi berjalan (current account transaction), investasi langsung, transaksi ekonomi, dan keuangan lainnya menggunakan mata uang lokal.
Pelaku usaha dapat memanfaatkan kolaborasi tersebut untuk mengurangi biaya transaksi dan eksposur terhadap risiko nilai tukar dalam melakukan transaksi bilateral.
Upaya itu juga bertujuan mengurangi ketergantungan pada mata uang utama (dolar AS/USD) melalui skema local currency transaction (LCT).
"Kerja sama ini akan terus diperkuat melalui sharing informasi dan diskusi secara berkala antara otoritas Indonesia dan Korea Selatan,’’ kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Korsel, kemarin.
Menurut Perry, penggunaan mata uang lokal yang lebih luas akan berkontribusi dalam mempromosikan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korsel. Juga, memperdalam pasar keuangan mata uang lokal di kedua negara.
Di sisi lain, hal itu turut memperluas kesepakatan kerja sama serupa BI dengan otoritas Malaysia (Bank Negara Malaysia), Thailand (Bank of Thailand), Jepang (Japan Ministry of Finance), Tiongkok (People Bank of China), dan Singapura (Monetary Authority of Singapore).
BI juga memperkuat hubungan bilateral dengan Bank of The Lao PDR (BOL). Yang meliputi kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, stabilitas keuangan, serta sistem pembayaran dan setelmen.