FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta penyerangan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak dikaitkan denga suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Apalagi, menurutnya pelaku telah diidentifikasi punya masalah kejiwaan. Karena menjadikan dirinya sebagai Wakil Nabi.
“Jangan sampai di goreng sana-sini, akhirnya kita malah jadi dipermainkan oleh orang yang memiliki masalah kejiwaan,” ungkapnya dikutip fajar.co.id, Rabu (3/5/2023).
Ia mengatakan, alasan penyerangan juga sulit diterima akal sehat. Mengatasnamakan wakil Nabi di agama yang sama, lalu mau membunuh orang-orang di lembaga yang ada ulamanya.
Kejadian serupa menurutnya juga hal baru. Bahkan ia menyebut sufsh lebih dari 10 orang di Indonesia yang mengaku Nabi.
Tapi di antara semuanya, mereka hanya kadibahan lelucon masyarakat.
Kali ini, lanjutnya, pelaku bukan mengaku Nabi, tapi mengaku wakil Nabi, bedanya kalau yang ini menggunakan kekerasan dalam menjalankan perannya.
“Karena sudah masuk ranah pidana maka ini menjadi urusan polisi, jangan sampai digoreng dengan berbagai teori konspirasi yang akhirnya melebar ke urusan sara, karena tindakan aneh ini bukan hal baru di Indonesia,” pungkasnya
(Arya/Fajar)