"Kalau bandar keliling lewat (kodenya) owe, owe, itu ada bandar," katanya saat ditanya Uya Kuya.
"Kalau sekarang saya nggak tahu, tapi dulu ada disko tiap malam Jumat di sebuah kamar yang sudah dikhususkan buat pesta. Itu undangan nggak semua orang bisa di situ. Musiknya keras dan bisa ada DJ juga," kata Tio.
Menurut penuturan Tio Pakusadewo, transaksi narkoba di dalam lapas selalu menggunakan uang tunai. "Kalau bandar gedenya gua nggak ngerti. Dari harga termahal sampai termurah ada," katanya.
Tio Pakusadewo dan Uya Kuya meyakini betul sipir lapas pastinya tahu terkait peredaran narkoba di dalam lapas. Jika sampai mereka mengaku tidak tahu, keduanya kompak menyebut mereka sudah kelewatan.
"Tidak mungkin lah narkoba beredar kalau sipir nggak tahu," aku Tio. "Kalau sampai bilang nggak tahu berarti sipir gobloknya setengah mati," timpal Uya Kuya.
Menurut Tio Pakusadewo, orang yang punya uang di dalam penjara hidupnya akan manis layaknya hidup di rumah seperti orang merdeka. Air rutan yang kotor saja mereka bisa tak mengalaminya.
"Kalau di blok tipikor gitu ada saringannya, jadi airnya bersih. Kalau kelas bawah airnya parah makanya kita sering kena penyakit kulit," kata Tio Pakusadewo.
"Tipikor itu di lantai 3, mereka punya dapur sendiri malah. Ada rice cooker, perabotannya banyak lah," imbuhnya.
Sementara itu, terkait pernyataan Tio Pakusadewo, Kepala Rutan Cipinang Ali Sukarno tegas melayangkan bantahan. Dia menyebut pernyataan sang aktor menyesatkan.
"Pernyataan itu menyesatkan, ada disinformasi yang disampaikan yang bersangkutan, yang sebenarnya pernah melakukan dua kali pelanggaran indisipliner selama di dalam Rutan Cipinang," kata Ali dalam keterangannya. (jpg/fajar)