Asal Usul Penamaan Ponpes Al-Zaytun, Ternyata Sempat Ingin Pakai Nama Istri Presiden Soeharto

  • Bagikan
Pelaksanaan salat Idulfitri 1444 Hijriah di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu. Foto: Instagram @kepanitiaanalzaytun

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, kembali membuah heboh publik dengan potongan video salat IdulFitri yang tak biasa beberapa waktu lalu.

Dalam video itu, terlihat ada seorang wanita yang ikut salat dalam satu saf bersama para pria. Padahal lazimnya, saf wanita berada terpisah dari saf pria.

Karena itu, ponpes yang memiliki pimpinan tertinggi Syekh Panji Gumilang itu kembali jadi sorotan publik karena salat Idul Fitri yang nyeleneh.

Akan tetapi, tidak banyak yang tahu apa sejarah Syekh Panji Gumilang menamakan ponpes yang ia bangun dengan nama Al-Zaytun.

Hal itu terungkap dalam tulisan kolumnis kondang Dahlan Iskan dalam tulisannya berjudul ‘Memulai Hidup’ yang tayang pada Kamis (4/5/2023), sebagaimana dikutip pojoksatu.id.

“Spontan saja,” jawab Syekh Panji Gumilang saat ditanya Dahlan Iskan.

Syekh Panji Gumilang kemudian menceritakan ihwal awal penamaan ponpes yang ia bangun itu dengan nama Al-Zaytun.

Diceritakan, saat itu Syekh Panji Gumilang tengah dalam proses pengajuan izin pendirian ponpes di Indramayu, pada 1993 silam.

Saat itu ia tengah berada di Gresik, Jawa Timur, untuk ziarah ke makam ayahnya di Desa Dukun.

Waktu itu, Syekh Panji Gumilang mendapat telepon dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Indramayu.

Telepon itu karena tidak ada nama ponpes dalam pengajuan perizinan yang diajukan.

“Kok di surat permohonan belum mencantumkan nama pesantren,” ujar Syekh menirukan telepon yang ia terima,” tulis Dahlan Iskan.

Di saat yang bersamaan, Syekh saat itu tengah membaca Surat At-Tin.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan