Sehari berselang, giliran Rafael Alun yang datang membesuk David dengan tujuan yang sama. Mengajak Jonathan dan keluarga untuk berdamai.
"Malam selanjutnya rafael datang juga, sama ngajak damai. Gak akan ada damai-damai, gue akan lawan sampai kapanpun," kata Jonathan.
"Pejabat Eselon 3, kabag umum DJP Jaksel. Bukan jabatan yang sangat tinggi tapi bisa memainkan kaki-kakinya sampe lintas institusi," sambung dia.
Jonathan menyebut, Rafael merupakan sosok mafia birokrasi Kemenkeu. Semboyangnya, kata dia materi boleh diganti, birokrat hidup abadi.
"Tolong benar-benar hal ini diseriusin. Jangan cuma berhenti pada "dilarang flexing di medsos", yang gak flexing kadang justru mafia besarnya. Masih inget gak, pada 1 hari semua media posting, Mario Dandy tidak pernah ditengok keluarga," kata dia.
Ditegaskan Jonathan, pengakuan tersebut merupakan kebohongan besar. Hal itu setelah mendengar cerita dari orangtua Shane yang juga bersama Rafael di tahanan Polda Metro Jaya.
"Bohong besar! Bapaknya Shane cerita kalo ketemu orang tua Dandy di tahanan Polda Metro sama-sama besuk. Dan dia dicuekin. Mafia ini buying ke media dengan nilai fantastis," tandasnya. (Muhsin/fajar)