Oleh karena itu, ia mengajak para peserta dialog kewirausahaan yang terdiri dari dosen pengampuh mata kuliah kewirausahaan dan mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut, untuk mengubah tindakan mulai hari ini.
“Kalau tidak berubah mulai hari ini, saya jamin Anda tidak akan berubah,” beber Founder AAS Foundation itu.
Syarat berikutnya untuk menjadi kaya adalah persisten. Tindakan dan keputusan yang diambil harus persisten alias bekelanjutan.
Karakter merupakan syarat keempat untuk menjadi kaya. Pengusaha harus punya karakter yang tangguh untuk berhasil. Salah satu bagian dari karakter adalah pengetahuan ilmu marketing dan komunikasi pemasaran.
“Ilmu marketing itu menyapa pembeli dengan senyum. Sentuh hati mereka, jangan langsung menawarkan barang,” ujar Andi Amran.
Lahir dan besar di sebuah dusun terpencil di Bone, 27 April 1968, ia telah merasakan getirnya kemiskinan hingga berusia 36 tahun.
Dalam proses panjang berupaya keluar dari keterpurukan ekonomi, Andi Amran Sulaiman bekerja super keras 7x24 jam, pantang mengeluh memecah kebuntuan dan tantangan, bersungguh-sungguh, memeras keringat dan air mata.
Ia adalah putra ketiga dari 12 bersaudara. Ayahnya adalah veteran tentara, Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta.
Masa kanak-kanaknya, Amran sudah harus bekerja menjadi pemecah batu, penggali sumur, buruh tani, penjual ikan, penjual ubi, serta menggembala sapi demi untuk menutupi iuran SPP sekolah.
Setamat SMA, Amran diterima di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar.
Namun melihat kondisi ekonomi keluarganya yang serba pas-pasan, Amran pun ragu melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.