Belajar Kaya dari Bos Tiran Group, Andi Amran Sulaiman

  • Bagikan
Founder Tiran Group, Andi Amran Sulaiman

Amran lalu tinggal di pondokan sekitar Unhas yang kondisinya terbilang memprihatinkan. Tidur dengan kasur berjamur dan bakteri tanpa seprei.

Amran juga rela makan hanya sekali sehari demi menghemat uang kiriman dari kampung.

Lulus kuliah, dia lalu bekerja sebagai buruh pabrik gula di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV. Honornya Rp150 ribu per bulan. Hanya tiga tahun ia bertahan.

Naluri bisnisnya membuncah ketika ia berhenti menjadi pegawai.

Saat serangan hama tikus tengah marak di Indonesia, Amran pun terinspirasi menciptakan formula racun tikus.

Amran meneliti secara otodidak. Semua itu kisah nyata yang terekam rapih untuk ia ceritakan ke anak cucu serta generasi muda.

Lambat laun racun tikus miliknya digunakan oleh 2,5 juta petani di Indonesia. Bahkan bisa diekspor ke Jepang, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan beberapa negara lain.

Kala itu, Amran muda hanya mengantongi modal Rp 500 ribu bersumber dari pinjaman bank.

Berkat kegigihan dan kerja keras tanpa keluh dan kata menyerah, usahanya berkembang pesat hingga menghasilkan omset triliunan rupiah hanya dalam waktu 7 tahun.

Di bawah bendera Tiran Group, Andi Amran Sulaiman telah mendirikan puluhan anak usaha yang bergerak di berbagai lini. Mulai dari bidang Industri, Pertambangan, Perkebunan, Peternakan, energi hingga distributor.

Buah dari pencapaiannya itu menjadi alasan bagi Presiden Joko Widodo memilih dirinya masuk ke jajaran menteri Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019.

Meski berasal dari kampung, Andi Amran Sulaiman dipercaya menjadi Menteri Pertanian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan