"Tak perlu terburu-buru seperti teman kita Pak Mardiono (Ketua Umum PPP, Red. PPP mendukung Ganjar capres). Kita lihat saja nanti," kata Zulhas, akronim akrab Zulkifli Hasan.
PAN akan melihat perkembangan survei nanti sebelum menjatuhkan pilihan capres. "Karena kita mau menang. Sepuluh tahun (dua kali pilpres) kalah. Oleh karena itu, soal pilpres bersabar saja," tekan Menteri Perdagangan (Mendag) itu.
Terpenting, kata dia, kader PAN terpilih menjadi anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Sehingga ia meminta, Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi Djamal untuk meloloskan minimal tiga anggota DPR RI.
Kemddian DPRD Sulsel yang sekarang 9 kursi, ditingkatkan minimal 10. "Kemudian seluruh DPD 24 kabupaten/kota harus terpilih," pintanya.
Terkait pertemuan enam ketua parpol dengan Jokowi pada Selasa malam, Zulhas menyebut itu lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Kantor PAN kala buka puasa bersama.
Salah satu poin penting dalam pertemuan itu terkait isu
bonus demografi Indonesia yang puncaknya pada 2025-2038. "Jadi kalau Indonesia berubah dari negara berkembang menjadi negara maju seperti yang terjadi di Korea Selatan, maka yang menentukannya itu pada tahun 2025-2038 itu," katanya.
Oleh karena itu, suksesi kepemimpinan itu penting. "Agar jangan sampai punya pemimpin baru, baru lagi, berubah lagi, tidak maju-maju. Apalagi, seperti di negara-negara lain ada yang tabrak tangkap. Misalnya elitenya bertengkar, saling memenjarakan dan lain-lain," terang Zulhas.
Jika itu terjadi, Inonesia akan terperangkap menjadi negara berkembang. Oleh karena itu, perlu demokrasi yang mampu meletakkan dasar yang kuat dan kokoh agar padai 2025-2038 take off melanjutkan pembangunan yang ada dan sudah bagus.