FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady mendorong pemerintah untuk mengantisipasi kebakaran hutan yang disebabkan panas ekstrim beberapa hari belakangan.
"Memang gejala alam ini mungkin yang akan kita rasakan ke depan. Karena berdasarkan ramalan cuaca dari BMKG memang terjadi gelombang panas, tetapi tidak seberat apa yang terjadi di luar negeri," ucap Hamka di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Legislator asal Sulawesi Selatan tersebut menyarankan agar pemerintah membuat langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif.
"Oleh kerena itu, saya mendorong pemerintah dari semu sektor untum mengantisipasi kebakaran hutan. Itu harus membuat langkah-langkah mitigasi. Harus lebih dini membuat langkah-langkah mitigasi yang efektif agar tidak terjadi kebakaran hutan," lanjutnya.
Selain itu, dia meminta para aparat bertugas di daerahnya masing-masing supaya dapat mengantisipasi kebakaran hutan lebih dini, terutama di daerah yang rawan bencana tersebut.
"Aparat menjaga lokasi masing-masing. Mitigasi itu diharapkan kesiapan air apabila terjadi kebakaran," terang Politisi Golkar itu.
Disisi lain, menurut BMKG, penyebab cuaca panas ekstrem adalah dinamika atmosfer yang tidak biasa. Suhu panas di wilayah Asia Selatan secara klimatologis juga dipengaruhi gerak semu Matahari.
Penyebab lainnya adalah dominasi monsun Australia, memasuki musim kemarau, dan intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan. Cuaca ekstrem juga akibat perubahan iklim yang sebagian besar disebabkan pembakaran bahan bakar fosil. (Pram/Fajar)