Keluar Sebagai Juara, Bernardo Tavares Ungkap Dua Tim yang Menjadi Lawan Terberatnya di Liga 1 Musim 2022-2023

  • Bagikan
IST

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- PSM Makassar berhasil keluar sebagai jawara kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.

Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari racikan tangan dingin sang pelatih asal Portugal Bernardo Tavares.

Ini juga merupakan musim perdana pelatih berusia 43 tahun ini di persepakbolaan tanah air dan sukses merengkuh gelar juara.

Sepanjang kampanyenya di Liga 1 musim 2022-2023 beraama PSM Makassar, ia sukses meraih 22 kemenangan, 9 hasil imbang dan 3 kekalahan dari 34 pertandingan.

Tim berjuluk Pasukan Ramang ini pun berhasil keluar sebagai juara Liga 1 dengan koleksi 75 poin.

Tercatat hanya tiga tim yang berhasil meraih kemenangan dari PSM, mereka adalah Madura United, Persija Jakarta dan PSIS Semarang.

Dari tiga kekelahan tersebut, Bernardo Tavares menyebut Persija Jakarta sebagai salah satu saingan dan lawan terberatnya.

Itu terbukti, dimana PSM hanya mampu meraih hasil imbang ketika bermain di kandang dan harus menerima kekelahan ketika bermain sebagai tim tamu.

"Kita memiliki banyak lawan berat. Saya pikir Persija pada putaran pertama kita sempat menang 1-0 namun setelahnya kesalahan saat tendangan sudut mereka berhasil imbang. Dan setelahnya ketika kita kalah saat tandang 4-2," kata Bernardo Tavares dari unggahan video di akun instagram @psm_makassar, dikutip Sabtu (6/5/2023).

"Saya pikir tim kami seharusnya bisa lebih baik. Karena kita tidak pernah berlatih dengan garis pertahanan yang sangat tinggi. Juga terlalu banyak kesalahan dan tim lawan namun mencetak poin, dan kita tidak," tambahnya.

Bukan cuma Persija, pelatih berlisensi UEFA Pro ini juga menyebut PSIS Semarang sebagai salah satu lawan terkuat.

Itu terbukti di pekan ke-33, dimana Wiljan Pluim Cs harus takluk dengan skor telak 4-0 di kandang PSIS Semarang.

"Tapi bukan hanya Persija, saya pikir pertandingan terakhir sangat-sangat sulit. Tapi menurut pendapat saya PSIS memang pantas menang,” ucapnya.

Menurutnya pada pertandingan tersebut, PSIS lebih memiliki keinginan untuk meraih kemenangan yang cukup besar dibanding anak asuhnya.

"Saya kurang menyukai tim pada saat itu karena sikap kita tidak terlalu bagus. Saya melihat kalau PSIS lebih ingin menang daripada tim kita," pungkasnya. (Erfyansyah/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan