FAJAR.CO.ID -- Data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa satu dari empat anak tinggal bersama orang tua yang memiliki kondisi mental yang serius (data 2021).
Organisasi peduli anak, Save The Children Indonesia, menyoroti isu kesehatan mental orangtua terkait kasus-kasus pembunuhan yang sepekan terakhir ini menjadi pemberitaan.
Ironisnya, orang tua yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak-anak, malah menjadi pelaku kejahatan yang merenggut nyawa buah hatinya sendiri.
Salah-satu alasan utama terjadinya tindakan keji ini adalah faktor kemiskinan, tidak sanggup mengasuh, dan anggapan membunuh anak artinya menyelamatkan anak itu sendiri.
Troy Pantouw / Chief of Advocacy, Campaign, Communication & Media Save the Children Indonesia mengatakan bahwa berkaca dari kasus akhir-akhir ini menunjukkan pentingnya memberi perhatian terhadap isu kesehatan mental orang tua.
Kondisi mental orang tua akan berdampak pada pola asuh kepada anak serta berpengaruh pada kesejahteraan kepada calon penerus bangsa ini.
“Kasus pembunuhan anak yang belakangan terjadi menunjukkan betapa pentingnya semua pihak memberi perhatian pada isu kesehatan mental orang tua. Kondisi kesehatan mental pada orang tua dapat berdampak besar pada anak-anak yang diasuhnya, dan memengaruhi perilaku serta kesejahteraan mereka," katanya, dalam siaran pers yang diterima faja.co.id, Sabtu (6/5/2023).
Save The Children Indonesia mendesak pemerintah agar memprioritaskan isu kesehatan mental orang tua dalam berbagai kegiatan. Organisasi ini melihat pentingnya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental bagi masyarakat terkhusu para oramg tua.