FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan ketua partai koalisi pendukung pemerintah tanpa Nasdem di Istana Negara mendapat kritikan dari berbagai kalangan. PKS ikut mengkritik Jokowi dengan sikapnya seolah mencari pesaing Anies Baswedan.
Seperti diketahui, Jokowi mengumpulkan ketua partai politik pendukung pemerintah pada Selasa (2/5) malam. Namun, koalisi pendukung pemerintah itu minus Ketua Partai NasDem, Surya Paloh.
Jokowi mengakui tidak mengundang Ketua Partai NasDem karena sudah memiliki koalisi sendiri yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). Menurutnya, setiap koalisi pasti memiliki strategi sendiri.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai lucu lantaran Jokowi mengumpulkan partai politik koalisi, tetapi tidak melibatkan Partai NasDem.
Mardani Ali Sera mengemukakan pandangannya pada Halal bi Halal Koalisi Perubahan bersama Demokrat, NasDem, dan PKS yang digelar oleh Indonesia Gemilang bersama BPJK Partai Demokrat.
“Dengan tidak ada NasDem jadi kerasanya ini konsolidasi untuk dalam tanda kutip mencari pesaingnya Anies dan itu buruk,” ucap Mardani di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (6/5).
Mardani menyentil Jokowi seharusnya menjadi sosok negarawan yang memikirkan dan menuntaskan pekerjaannya hingga jabatan berakhir. “Naik kelas lah, jangan jadi yang sibuk mikirin Pemilu 2024, beliau sibuk mikirin legacy-nya di 2024 apa,” kata dia.
Dia juga mengaku setuju pada unggahan foto yang dilakukan Anies Baswedan di akun Instagram. Foto itu diduga menyinggung Jokowi.