FAJAR.CO.ID, KAMBOJA– Atlet-atlet asal Sulsel masih terus berjuang meraih medali emas. Untuk perak dan perunggu sudah di tangan.
Perolehan medali perak disumbangkan oleh karate kata beregu putra, yang melibatkan Andi Dasril, Andi Tomy, dan Albyadi. Sementara medali perunggu diraih karate kata perorangan putri, Krisda Putri Aprilia.
Kadispora Sulsel Suherman mengaku cukup bangga dengan perolehan ini. Mengingat, berkompetisi di ajang sekelas SEA Games bukanlah perkara yang mudah. Dia berharap, medali emas bisa segera datang lewat cabang olahraga yang lain.
”Karena masih ada beberapa cabor yang belum selesai dipertandingkan,” kata Suherman, Minggu, 7 Mei. Capaian ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur bahwa atlet Sulsel tidak hanya pelengkap. Mereka mampu berkontribusi riil kepada negara.
Setelah SEA Games, para atlet masih ada tugas membawa bendera Sulsel pada PON 2024 mendatang di Aceh dan Sumatera Utara. Harapannya, prestasi lebih tinggi bisa dibawa pulang.
Sekretaris KONI Sulsel Mujiburrahman mengatakan capaian medali Sulsel masih berpeluang bertambah. Khusus untuk karate kata perorangan putra, Indonesia berhasil menyabet emas, tetapi lewat atlet asal NTB, Ahmad Zigi.
Meski begitu, dia berharap cabor lain bisa dimaksimalkan untuk membawa pulang emas. ”Semoga ada emas, karena, kan, masih ada peluang juga,” harapnya.
Pengamat olahraga Ellonk Tjandra menilai, untuk karate memang penilaiannya cenderung sulit dan subjektif. Sebab, tidak ada patokan atau tolok ukurnya.
”Atlet kita dari Sulsel gagal dapat emas. Karena memang kalau karate itu susah, tidak terukur. Makanya kita cuma dapat perak dan perunggu,” kata Ellonk.(wid-zuk/fajar)