FAJAR.CO.ID -- Enam lokasi rawan banjir di Sungai Ciliwung menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Prioritas penanganan banjir di Sungai Ciliwung untuk mengatasi genangan yang kerap melanda Ibu Kota ketika curah hujan tinggi.
"Enam lokasi prioritas penanganan yakni Kelurahan Cililitan dan Cawang di Kramat Jati, Kelurahan Rawajati dan Pengadegan di Pancoran, Kelurahan Kampung Melayu dan Bidara Cina di Jatinegara," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin.
Heru menyatakan prioritas penanganan dan lokasi titik rawan banjir di Sungai Ciliwung berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kini sedang melakukan pembebasan lahan.
Dia menambahkan ada beberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pembebasan lahan yakni warga kehilangan surat tanah, sehingga diarahkan untuk membuat surat pengakuan hak (SPH) untuk kepemilikan tanah yang belum bersertifikat.
Adapun warga yang terkena pembebasan tanah juga wajib melaporkan ke pihak kepolisian agar bisa segera diproses sesuai landasan hukum yang berlaku.
"Ada lagi permasalahan luas di Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tetapi yang tercantum di lapangan lebih besar itu pun ada surat yang hilang," tambahnya.
Untuk menangani hal itu, menurut Heru, pihaknya mendahulukan permasalahan yang lebih mudah terlebih dahulu dalam waktu dekat.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Yusmada Faizal memastikan pihaknya akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan BBWSCC.