Cawe-cawe Politik ala Presiden Jokowi

  • Bagikan

Oleh: Basti Tetteng
(Dosen Psikologi Politik Universitas Negeri Makassar)

Salah satu hal yang menarik diamati dalam perkembangan politik terkini di tanah air adalah perilaku Presiden RI, Jokowi, yang menunjukkan secara terbuka keseriusannya mengendorse (ikut campur /mengatur dan campur mendukung alias cawe-cawe) Capres tertentu.

Ganjar Pranowo adalah orang yang diendorse secara khusus dan dikonsolidasikan sejak awal untuk dipromosikan dan diperjuangkan menjadi presiden 2024. Perilaku ini tentu mengundang spekulasi dan tanggapan beragam dari berbagai pihak sebab selain tidak lazim, juga belum pernah dilakukan oleh presiden sebelumnya.

Tentu publik bertanya mengapa Jokowi terlibat secara langsung dan sangat serius mengendorse capres? adakah itu berkaitan kepentingan politik untuk lebih mengamankan diri pasca tidak lagi menjadi presiden? Atau ada sebab lain?

Jika agenda politik Jokowi “mengendorse capres” adalah mengkonsolidasi kekuatan politik untuk mengamankan diri pasca tidak lagi menjadi presiden, maka tentu publik bertanya “memang ada hal apa” yang bisa membuat Jokowi merasa sangat khawatir, merasa tidak aman ketika tidak lagi menjadi presiden? Apa karena sekadar khawatir keberlanjutan IKN, kereta cepat yang dibangun Cina? atau ingin memastikan “kroni politik” save (aman)?

Perilaku Presiden mengendorse capres tertentu, secara perundangan tentu tidak ada yang dilanggar, akan tetapi secara etika politik tentu bermasalah. Terdapat sejumlah konsekuensi negatif cawe-cawe politik ala presiden Jokowi ini:

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan