FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa divonis seumur hidup atas penjualan barang bukti narkoba.
Pantauan fajar.co.id, pengunjung sidang riuh setelah hakim membacakan vonis untuk mantan polisi berkepala pelontos tersebut.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Teddy Minahasa oleh karena itu dengan pidana penjara seumur hidup," kata hakim ketua Jon Sarman Saragih disambut riuh pengunjung sidang.
Putusan tersebut dibuat hakim, dengan mempertimbangkan sejumlah keadaan yang memberatkan dan meringankan.
Hal yang memberatkan Teddy ialah tidak mengakui perbuatannya serta berbelit-belit dalam menyampaikan keterangan. Hakim juga menyatakan Teddy selaku polisi sebagai penegak hukum malah terlibat kasus narkoba.
Hal meringankan ialah Teddy belum pernah dihukum. Hakim juga mempertimbangkan pengabdian dan prestasi Teddy sebagai hal meringankan.
Kemudian Teddy dinilai tidak mencerminkan aparat penegak hukum dengan baik, perbuatan terdakwa telah mengkhianati perintah presiden dalam menindak narkoba, dan tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan narkoba.
Hakim menyatakan Teddy terbukti menukar sabu barang bukti kasus narkoba dengan tawas. Teddy dinyatakan bersalah melanggar Pasal 114 ayat 2 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Hal itu tentunya berbeda dari jaksa yang menuntut hukuman mati.
Jaksa menilai Teddy Minahasa melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP. Berlandaskan pasal ini, jaksa menerbitkan tuntutan hukuman mati dalam sidang Teddy Minahasa.