FAJAR.CO.ID, KESEHATAN -- Masyarakat tentu sudah mengenal beberapa istilah untuk rasa nyeri di tulang belakang, yaitu saraf terjepit. Istilah ini umum digunakan untuk merujuk pada kondisi tonjolan diskus, prolaps, cakram yang selip. Bidang kedokteran mengenalnya dengan Hernia diskus yang hanya terjadi setelah robekan annular yang menyebabkan terjadinya herniasi.
Banyak ahli bedah tulang belakang yang percaya tekanan dari diskus hernia itu sendiri adalah penyebab dari gejala-gejala seperti lumbago (sakit punggung), skiatika (nyeri pinggul), nyeri kaki, serta mati rasa.
Namun, Dr. Kevin Pauza dari Texas, AS ingin membangun kesadaran bagi pasien bahwa studi ilmiah telah membuktikan bahwa gejala perorangan itu biasanya disebabkan oleh peradangan akibat dari diskus yang bocor ke saraf tulang belakang di sekitarnya dan tidak harus dari tekanan pada saraf itu sendiri.
Dr Kevin Pauza pun memperkenalkan metode Discseel® Procedure (DST). Pengobatan DST (Discseel ™) diyakini sebagai satu-satunya prosedur tulang belakang regeneratif yang dapat menutup dan menyembuhkan dinding diskus tulang belakang yang sobek.
Metode ini pun ikut dikembangkan oleh Dr Yasuyuki Nonaka, pendiri klinik Nonaka Lumbago Clinic Jepang yang bertempat di Osaka, Jepang.
Nonaka Lumbago Clinic juga menjadi fasilitas perawatan yang memfokuskan perawatan dengan metode minimal invasive terkait bedah tulang belakang. Berbagai metode invasif minimal diperkenalkan oleh lembaga ini, salah satunya Nonaka Lumbago Clinic adalah yang pertama di Asia dan satu-satunya di dunia di luar AS di mana DST (Discseel ™ Procedure) dilaksanakan.