FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kepala MAN 2 Makassar Darmawati mengakui adanya permasalahan perundungan di antara para siswanya yang terjadi belakangan. Hanya saja, sudah diselesaikan dengan damai.
Di sisi lain, permasalahan yang terjadi sebenarnya tidak seperti apa yang beredar di berbagai pemberitaan dari sudut pandang keluarga siswi yang menyebut dirinya korban perundungan.
"Sebenarnya kejadiannya tidak seperti ini. Madrasah sudah memediasi kesalahpahaman masing-masing anak," ujarnya.
"Kejadiannya sudah lama, dan madrasah tentu tidak tinggal diam dengan masalah ini." sambungnya.
Apapun itu, semua siswa harus tetap dirangkul sebagai bagian dari aset masa depan bangsa. Makanya, sudah ada kesepakatan damai dari para siswa yang terlibat dalam permasalahan tersebut.
"Terakhir tadi, mereka alhamdulillah masing-masing menyadarinya. Peserta didik di madrasah tentu datang dari berbagai karakter dan latar belakang," imbuhnya.
Sampai saat ini, para pelaku yang diduga melakukan perundungan terhadap N belum diketahui.
Baik keluarga maupun korban sendiri enggan menyebutkan, begitupun dari pihak sekolah yang berusaha menegaskan kalau permasalahan itu sudah selesai.
Sebelumnya, orang tua korban, Sri Wahyuni menuturkan anaknya menjadi korban perudungan. Kini malas sekolah karena tekanan psikis.
"Masalah ini sudah sejak lama terjadi, cuman baru terungkap akhir-akhir ini. Karena anak saya memperlihatkan sikap malas sekolah hampir setiap hari. Dan ternyata ada masalah, dia selalu jadi korban bullying," ujarnya kepada FAJAR, Selasa, 9 Mei.