Tidak Ada Anti Virus yang Dapat Menjamin Ancaman Ransomware, Bagaimana Cara Mengatasinya? Begini Penjelasannya!

  • Bagikan

Administrator harus melakukan patching otomatis atas semua software dan hardware yang digunakan dengan disiplin. Menggunakan perlindungan terbaik seperti firewall yang diamankan dengan kebijakan yang konservatif dan memisahkan DMZ dengan intranet. Membatasi user dalam intranet yang memiliki data kritikal untuk mengkases internet guna mencegah kebocoran jaringan dari kelemahan user yang biasanya menjadi titik lemah utama dan sasaran utama eksploitasi peretas.

Namun, sekalipun semua usaha sudah dilakukan, tetap saja ransomware masih bisa menembus pertahanan. Tidak percaya ? Tanyakan kepada administrator dari perusahaan besar seperti Cognizant, Accenture, Campbell Conroy & Oneil atau Jetstar yang pernah menjadi korban ransomware.

Apakah karena mereka kekurangan uang dan tidak menggunakan program antivirus terbaik? Atau sudah menggunakan program antivirus yang terkenal, mahal namun tetap menjadi korban ransomware? Banyak perusahaan besar Indonesia yang turut menjadi korban ransomware seperti lembaga dan kementerian pemerintah, perusahaan tambang sampai otomotif terbesar juga turut menjadi korban keganasan ransomware.

Jawabannya jelas bukan karena mereka tidak mampu membeli program perlindungan untuk melindungi data mereka dari serangan ransomware, namun memang faktanya ransomware yang menyerang mampu menembus perlindungan dan tidak ada satupun produk sekuriti yang mampu mengamankan sistem 100 % dari serangan ransomware karena banyak ransomware canggih yang dijalankan secara manual oleh operator yang sangat berpengalaman mencari kelemahan sistem yang diincarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan