FAJAR.CO.ID, SEMARANG -- Ada pengakuan mengejutkan datang dari pelaku pembunuhan dan mutilasi seorang bos depo air isi ulang Semarang saat ditampilkan Polisi di depan awak media.
Pelaku M Husen (28) yang tidak lain merupakan anak buahnya di depo air isi ulang, setelah melakukan serangkaian proses penghilangan nyawa dan mutilasi sampai menyingkirkan barang bukti, juga mengambil uang hasil dagangan korban.
"Jumlah hasil dagangan yang saya ambil Rp 7 juta," ujar Husen di depan Polisi.
Uang sebanyak itu dikatakan Husen dia akan gunakan untuk bersenang-senang. Di antaranya untuk menyewa perempuan hiburan melalui aplikasi Michat.
"Dipergunakan untuk senang-senang buat makan, rokok, Michat," ungkapnya.
Dengan muka tak bersalah, Husen mengatakan dirinya menggunakan yang tersebut menyewa perempuan hiburan pada Sabtu (6/5/2023).
"Sabtu nyari cewek di Banjarsari," ucapnya.
Diceritakan Husen, dirinya tega berbuat terlarang tersebut ditengarai perasaan sakit hati yang dia pendam terhadap bosnya.
"Saya melakukan mutilasi ini karena saya merasa sakit hati sering dipukuli setiap ada kesalahan kecil. Dia main tangan. Contohnya, ada pesanan galon harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13, begitu selesai ngirim dia pulang langsung marah-marah langsung main tangan. Harusnya yang dikirim 15 galon, padahal dia yang bilang. Saya sakit hati," pungkasnya.
Untuk diketahui, Husen saat dibekuk secara terpaksa diberikan tindakan penembakan oleh Polisi. Hal itu dilakukan karena Husen mencoba kabur di tengah upaya pencarian barang bukti yang dibuang di kawasan jurang Jabungan, Semarang, pada Rabu (10/5/2023) dini hari. (Muhsin/fajar)