Sudah Ditangkap Masih Ditembak, Begini Pengakuan Kakak Jampang Soal Tindakan Arogan Polisi

  • Bagikan
ILUSTRASI. Polisi tembak Pelaku

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Penembakan yang dilakukan polisi terhadap seorang pelaku pencurian bernama Jampang di Jl Adhyaksa pada Sabtu, 6 Mei, menjadi polemik. Keluarga yang bersangkutan masih keberatan dan hendak meminta keadilan.

Kaka Jampang, Jumriani (33), menceritakan saat kejadian dirinya kaget karena tiba-tiba adiknya datang dengan memegang pinggang sebelah kanan. Ternyata baru saja mendapatkan tembakan dari polisi karena terlibat dalam kasus pencurian.

Melihat luka yang dialami adiknya itu, Jumriani pun meminta pertolongan kepada ipar dan dengan omnya. Agar sang adik dibawa ke rumah sakit. Dinaikkan ke motor untuk dibawa ke RS Hermina.

"Tak lama kemudian dicegat lagi sama Pak Yanto (oknum polisi yang diduga melakukan penembakan) itu. Saya punya adek yang membawa motor diancam tembakan oleh orang ini," katanya.

"Adik saya ditarik masuk di rumah-rumah, ditaruh adik saya di situ dan langsung diberi tembakan di depan mata saya sendiri. Saya minta tolong begini (bermohon-mohon kepada oknum polisi) 'ini saya punya adik, jangan ditembak. Stop, Pak'. Pak Yanto bertanya, 'itu apanya kamu?' Saya bilang ini adik saya. Jangan disakiti lagi," sambungnya.

Setelah itu, Jumriani kemudian kembali meminta tolong kepada warga sekitar untuk memberikan pertolongan kepada adiknya.

"Saya sudah berteriak ke pak sama para warga. Tapi tidak ada yang berani menolong. Pak Yanto bilang, 'jangan diambil dulu itu pelaku. Karena saya tunggu perintah dulu dari komandan'. 'Bagaimana, Pak, kalau ada apa-apanya saya punya adik. Saya sebagai kakak keberatan'," bebernya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan