Fahri Hamzah Ikut Berang Lihat Pernyataan Rasis Ketum KNPI Umar Bonte, Begini Balasannya

  • Bagikan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) La Ode Umar Bonte menjadi sorotan. Usai pernyataannya yang dinilai rasis terhadap Anies Baswedan.

Pernyataan itu bahkan ditanggapi Fahri Hamzah. Politisi kondang yang kini menjabat Wakil Ketua Partai Gelora.

“Kok masih ada orang seperti ini di Indonesia ya,” kata eks Wakil Ketua DPR RI ini, dikutip dari cuitannya di Twitter, Jumat (12/5/2023).

Fahri membayangkan, bagaimana jika perkataan itu didengar oleh Nabi Adam dan Siti Hawa. Manusia pertama menurut agama Islam.

“Bagaimana perasaan nabi Adam dan siti hawa ya? Kalau denger omongannya,” ujarnya.

Pernyataan La Ode Umar Bonte dimaksud, sebuah video yang diunggah di TikTok-nya, @umarbonte01.

Dia meminta agar masyarakat dan pemuda untuk menolak Anies Baswedan. Sebab, kata Umar Bonte, mantan gubernur DKI Jakarta itu bukan asli putra bangsa.

"Sebagai Ketua Umum DPP KNPI, secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia. Yang harus memimpin putra-putra terbaik bangsa ini," kata Umar Bonte.

Ia mengatakan, kesempatan menjabat menteri dan gubernur saja sudah cukup. Tapi jika maju di Pilpres 2024 terlalu berlebihan.

"Sudah diberi kesempatan menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi Gubernur DKI. Itu cukuplah dalam pentas politik di Tanah Air," ketusnya.

"Saya setuju Anda lahir dan besar di sini, tetapi Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, mereka memiliki anak dan lahir di sini. Mereka tetap saja penjajah dan tetap bukan saja bangsa Indonesia," sambungnya.

Secara lugas, ia menegaskan, bahwa tidak apa memilih Banjar Pranowo atau Prabowo Subianto, asalkan bukan Anies. Ia menelankan agar memberi kesempatan putra bangsa sendiri untuk memimpin Indonesia.

"Prabowo oke, Ganjar oke. Dan jangan karena pernah terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, lalu terlalu kepedean ingin menjadi presiden," ucapnya.

Ia bahkan mengatakan, terpilihnya Anies di Jakarta kemarin karena politik identitas yang dimainkan.

“Saya beri ilustrasi, anda boleh saja lahir dan besar di rumah saya, tetapi untuk menjadi tuan rumah di rumah saya tidak akan mungkin saya beri kesempatan itu.Tidak logis namanya,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan