FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Myanmar selesaikan konflik di negaranya dengan dialog untuk mengakhiri krisis politik.
Namun pernyataan ini dinilai problematik. Pasalnya, Indonesia sendiri punya konflik internal.
Alih-alih menggunakan dialog dalam penyelesaiannya, konflik internal Indonesia di Papua malah dilakukan dengan pendekatan militer.
Karenanya, antara Indonesia dan Myanmar disebut sama saja. Sama-sama berpotensi melanggar Konvensi Jenewa.
“Indonesia & Myanmar potensial melanggar Pasal 3 Konvensi Jenewa 1949 ko Jokowi tidak tahu malu,” kata eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, dikutip dari cuitannya di Twitter, Jumat(12/5/2023).
Natalius juga menyoroti gelagat Jokowi, yang menyampaikan hal tersebut di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean.
“Presiden tidak punya kredibilitas. Level Konflik Myanmar & Indonesia terhadap Papua itu Konflik Bersenjata Non Internasional, Rasisme & SM Genocide,” jelasnya.
(Arya/Fajar)