Sementara itu, Husein mengaku deg-degan saat bertemu Bupati Jeje. Seperti halnya saat dirinya bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya. ”Saya tetap enggak nyangka ketemu dua orang hebat di Jabar,” tuturnya.
Dia menegaskan tetap akan menjadi guru. Artinya, tetap menjadi PNS atau ASN. Namun, Husein belum bisa memastikan di mana akan mengajar. Ridwan Kamil sudah menawarinya untuk mengajar di Bandung.
”Semuanya dipertimbangkan, dua-duanya pilihan baik. Tetap jadi guru, selamanya jadi guru,” tegasnya.
Keputusan untuk urung berhenti dari ASN, kata Husein, lantaran kebijakan dari Bupati Jeje dan Gubernur Ridwan Kamil. ”Maka, saya pertimbangkan jadi ASN,” ucapnya.
Husein mengaku sejak awal tidak kecewa dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Namun, saat ditanya perihal adanya intimidasi, pungli, dan lainnya, Husein tidak menjawab. ”Bukan kapasitas saya sebagai terlapor,” kelitnya.
Sebagaimana diberitakan, Husein memilih mengundurkan diri meski baru lolos CPNS pada 2020. Dalam video yang diunggah di media sosial dijelaskan alasannya mundur. Awalnya, dia pernah melaporkan dugaan pungli saat Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS 2021.
Kemudian, dia dipanggil Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran untuk dimintai klarifikasi. Husein merasa ada intimidasi setelah melaporkan dugaan pungli dalam latsar tersebut. Dia sempat meminta dipecat, tapi akhirnya mengajukan pengunduran diri.
Dalam pertemuan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/5), sebagai pembina ASN di Jabar, Ridwan Kamil menyatakan akan mencari solusi terbaik. Pihaknya juga akan memberikan opsi-opsi bagi kedua pihak, yakni Husein dan Pemda Kabupaten Pangandaran.