FAJAR.CO.ID, BANDUNG-- Pertemuan dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata kemarin (11/5) dan sebelumnya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (10/5) membuat Husein Ali Rafsanjani mengubah keputusannya.
ASN guru di Kabupaten Pangandaran yang memilih mundur karena merasa terintimidasi setelah melaporkan dugaan pungli itu menyatakan akan kembali mengajar.
Di rumah dinas bupati, selama sekitar satu jam Husein dan Jeje melakukan pertemuan secara tertutup. Dilansir dari Radar Tasik, Husein datang dengan menaiki mobil Avanza putih nopol Z 1032 U. PNS muda berkacamata itu memakai kemeja lengan panjang warna putih.
Setelah bertemu Husein, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, apa yang dibicarakan adalah rahasia berdua. ”Dari hati ke hati, saya banyak cerita dengan Kang Husein,” ujarnya.
Menurut Jeje, Husien adalah anak muda yang punya kapasitas lebih dari usianya saat ini.
”Senang hati menerimanya, dari hati ke hati, tidak sebagai bupati dan ASN. Lebih kepada sama-sama bagaimana memikirkan Pangandaran ke depannya,” jelasnya.
Jeje menginginkan Husein tetap mengajar di Pangandaran. Apalagi, kebutuhan tenaga pendidikan sangat tinggi. ”Terlebih di SMPN 2 Pangandaran tidak ada guru kesenian,” terangnya.
Dia lantas membeberkan bahwa proses seleksi CPNS berlangsung cukup panjang. Ada sekitar 15 ribu CPNS yang disaring hingga 250 orang. Harapannya, itu menghadirkan ASN yang mumpuni.
Menurut Jeje, jumlah guru yang pensiun di Kabupaten Pangandaran dalam dua tahun ini hampir 500 orang. ”Kekosongan yang baru diisi sebanyak 250 orang. Masih kekurangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Husein mengaku deg-degan saat bertemu Bupati Jeje. Seperti halnya saat dirinya bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya. ”Saya tetap enggak nyangka ketemu dua orang hebat di Jabar,” tuturnya.
Dia menegaskan tetap akan menjadi guru. Artinya, tetap menjadi PNS atau ASN. Namun, Husein belum bisa memastikan di mana akan mengajar. Ridwan Kamil sudah menawarinya untuk mengajar di Bandung.
”Semuanya dipertimbangkan, dua-duanya pilihan baik. Tetap jadi guru, selamanya jadi guru,” tegasnya.
Keputusan untuk urung berhenti dari ASN, kata Husein, lantaran kebijakan dari Bupati Jeje dan Gubernur Ridwan Kamil. ”Maka, saya pertimbangkan jadi ASN,” ucapnya.
Husein mengaku sejak awal tidak kecewa dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Namun, saat ditanya perihal adanya intimidasi, pungli, dan lainnya, Husein tidak menjawab. ”Bukan kapasitas saya sebagai terlapor,” kelitnya.
Sebagaimana diberitakan, Husein memilih mengundurkan diri meski baru lolos CPNS pada 2020. Dalam video yang diunggah di media sosial dijelaskan alasannya mundur. Awalnya, dia pernah melaporkan dugaan pungli saat Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS 2021.
Kemudian, dia dipanggil Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran untuk dimintai klarifikasi. Husein merasa ada intimidasi setelah melaporkan dugaan pungli dalam latsar tersebut. Dia sempat meminta dipecat, tapi akhirnya mengajukan pengunduran diri.
Dalam pertemuan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/5), sebagai pembina ASN di Jabar, Ridwan Kamil menyatakan akan mencari solusi terbaik. Pihaknya juga akan memberikan opsi-opsi bagi kedua pihak, yakni Husein dan Pemda Kabupaten Pangandaran.
”Kita berikan juga opsi-opsi yang paling pas. Mudah-mudahan baik buat Pemkab Pangandaran, baik juga buat Husein-nya. Insya Allah ending-nya akan baik untuk semua,” tuturnya dilansir dari Radar Bandung. (jawapos)