Sebelumnya, Anggota Jaringan Keluarga Besar Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (Jangkar ITS) Arief Budiono menyampaikan, pihaknya akan lebih fokus ke sistem.
Selanjutnya bagaimana simpul-simpul relawan dari Anies Baswedan yang akan menjadi saksi di Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Lalu dari Jangkar ITS ini akan menyediakan sistemnya.
Sistem yang dimaksudkan yakni misalnya salah satunya untuk penyusunan database secara akurat.
“Jadi siapa nanti akan menjaga di TPS ini, TPS ini, dan seterusnya seperti itu. Setelah itu bagaimana misalkan kami melatih saksi sehingga kalau ketika hari pencoblosan nanti itu apa yang harus dilakukan, apa yang boleh, apa yang tidak boleh dan seterusnya,” katanya.
Ia mengaku, saat ini pihaknya masih fokus menyelesaikan sistem tersebut untuk Pilpres 2024 nanti.
“Karena sekali lagi ini juga harus kami sesuaikan dengan kondisi di lapangan juga, nanti seperti apa, kami akan kumpulkan beberapa simpul relawan,” jelasnya.
Lebih jauh, kata dia, dalam pembuatan sistem tersebut pihaknya tak tergesa-gesa dan dilakukan dengan serius.
Pointnya adalah bagaimana sistem atau aplikasi yang dibuat benar-benar punya kekuatan untuk mengawasi suara Anies Baswedan.
“Karena kondisinya bisa jadi sangat kasuistik di lapangan. Makanya kami tidak tergesa-gesa untuk membuat aplikasi. Point-nya adalah bagaimana aplikasi ini memang benar-benar punya kekuatan. Jadi kami harus bersinergi dengan simpul relawan yang lain. Karena sebenarnya merekalah nanti yang akan berjibaku ketika proses perhitungan,” tandasnya. (selfi/fajar)