FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Para guru lulus PG PPPK 2022 yang belum mendapatkan penempatan di Provinsi Banten akan berdemo di kantor DPRD pada Senin, 15 Mei. Aksi damai yang akan diikuti ratusan guru honorer ini diisi dengan salat Istigasah.
Menurut Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih, istigasah dilakukan untuk meminta pertolongan Allah SWT agar kepala daerah terbuka hatinya.
"Semoga niat kami terkabul, ya, Allah," ujar Heti kepada JPNN.com, Minggu (14/5).
Heti mengungkapkan betapa panjangnya perjuangan mereka menjadi ASN PPPK. Mereka dites berkali-kali, lulus berulang-ulang, tetapi gagal juga terus menerus karena kebijakan selalu berubah.
Dia mengibaratkan hati guru lulus PG itu seperti kaca yang setiap hari retak sedikit demi sedikit. Retakan itu tersambung ketika ada janji dan harapan dihembuskan pemerintah.
"Keseringan diberikan janji, tetapi status tidak berubah membuat guru honorer seolah mati rasa," ujarnya.
Mereka bangkit ketika melihat formasi PPPK guru 2023 yang diusulkan Pemda sangatlah sedikit. Jika terus dibiarkan, sampai berapa tahun lagi mereka menunggu.
Lebih lanjut dikatakan setelah istigasah, aksi demo guru akan diisi dengan orasi. Misi utamanya adalah mempertanyakan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 212 /PMK.07/2022.
PMK itu mengatur tentang Indikator Tingkat Kinerja Daerah dan Ketentuan Umum Bagian Dana Alokasi Umum yang Ditentukan Penggunaannya Tahun Anggaran 2023. Di dalam PMK 212, Kementerian Keuangan sudah mengalokasikan gaji dan tunjangan kuota PPPK guru 2022 maupun PPPK 2023. Dia mencontohkan, Provinsi Banten mendapatkan jatah 5.344 untuk pengadaan PPPK guru 2023.