FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK 2022 mundur. Honorer yang ingin menjadi aparatur sipil negara atau ASN PPPK pesimis lolos karena terganjal persyaratan administrasi.
Ketua Forum Honorer K2 Tenaga Administrasi Indonesia Andi Melyani Kahar menyayangkan mundurnya ribuan calon PPPK 2022. Dia menyebut banyak honorer khususnya tenaga administrasi dan teknis lainnya yang ingin menjadi ASN PPPK susah terealisasi.
Betapa tidak, jangankan ikut seleksi, mendaftar pun susah, karena terganjal persyaratan administrasi.
"Miris dengan fakta ribuan calon PPPK guru 2022 dan PPPK nakes 2022 yang malah mundur di saat proses penetapan NIP PPPK tengah berjalan," kata Andi Melyani Kahar yang akrab disapa Sean, Sabtu (13/5).
Honorer K2 tenaga administrasi ini mengungkapkan, seharusnya guru honorer dan nakes yang lulus pascasanggah melihat ke bawah. Banyak honorer teknis yang tiga kali rekrutmen PPPK hanya bisa gigit jari.
Kalaupun ada yang bisa mendaftar, tetapi gagal di seleksi kompetensi karena tanpa ada afirmasi sedikit pun.
Berbeda dengan nakes dan guru yang mendapatkan afirmasi. Seleksi PPPK guru 2022 malah meniadakan seleksi kompetensi dan hanya berdasarkan tes observasi.
"Sungguh beruntung teman-teman nakes dan guru. Sayangnya mereka kurang bersyukur dengan berkat Tuhan yang sudah di tangan mereka," cetusnya.
Dia mengaku sedih dengan sikap para guru honorer dan nakes.
Ketika Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menkes Budi Gunadi Sadikin sudah berbaik hati memberikan afirmasi, malah disia-siakan honorernya.