FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun angkat suara soal heboh Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) La Ode Umar Bonte yang dinilai keluarkan pernyataan rasis tentang Anies Baswedan.
Ia menyoroti klarifikasi Umar Bonte yang mengaku tak menyampaikan pernyataan rasisme yang tertuju pada Anies. Menurut Refly, jelas dalam video tersebut Umar Bonte yang mengatasnamakan Ketua DPP KNPI mengeluarkan pernyataan rasis yang ditunjukkan untuk menyerang Anies.
“Jelas di sini dia menyerang Anies,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (14/5/23).
Di antara poin yang menurut Refly mengarah pada rasisme adalah saat Bonte membandingkan satu pihak merupakan bukan orang asli Indonesia dan tak layak jadi presiden, dengan pihak lain yang menurutnya asli Indonesia dan wajib dipilih jadi presiden.
“(Anies) Bukan putra Asli, tidak layak, harus diberikan pada putra-putra bangsa sendiri,” jelasnya.
Refly menilai Umar Bonte hanya memainkan kalimat dengan merujuk putra-putra asli Indonesia.
Ujungnya, lanjut Refly, Umar Bonte hanya ingin mengatakan Anies bukan orang Indonesia asli dan punya darah arab yang menurut Bonte tak boleh jadi Presiden.
“Dia hanya ingin mengatakan bahwa ini orang (Anies) keturunan Yaman, diibaratkan sama Belanda yang tamu (penjajah),” jelasnya.
“Walaupun dia menginap (lahir dan besar di Indonesia) dia tidak bisa jadi tuan rumah (Presiden), jadi dia mengangap Anies orang asing, tidak bilang punya hak sebagai Warga Negara Indonesia,” lanjutnya.